Siapa bilang pantai indah nan
cantik yang dihiasi oleh panorama alam yang eksotis cuma ada di negeri impian.
Tempat-tempat seperti ini banyak terdapat di Indonesia salah satu contohnya
yang terdapat di Desa Sawarna, desa yang terletak kecamatan bayah, Lebak
Banten.
Pintu masuk Desa Sawarna
Seperti biasanya trip kali ini
merupakan trip dadakan yang saya lakukan, dengan “merekrut” dan sedikit
“meracuni” beberapa teman untuk ikut diperjalanan saya kali ini. Dan akhirnya
yang bergabung ditrip kali ini hanya 4 orang tapi dengan langkah pasti kami
tetap berangkat dan sepakat untuk berkumpul di terminal Kp.Rambutan hari sabtu
pagi, dengan “pede”nya menunggu bus jurusan Pelabuhan Ratu, setelah menunggu
lama bus yang kami tunggu-tunggu tak kunjung datang setelah nanya ke petugas
terminal ternyata tidak ada bus yang langsung ke Pelabuhan Ratu dari Kp.Rambutan
harus ke Bogor dulu kata petugasnya.. # hmmmm apes yang pertama
Tak menunggu lama kamipun segera
ambil langkah seribu bergerak menuju terminal Baranangsiang, Bogor dan mencari
bus yang menuju Pelabuhan Ratu, MGI menjadii pilihan kami dengan ongkos 35.000
perjalananpun dimulai dengan ditemani tembang-tembang sesundaan dari pengamen
jalanan sekitar, berisik sih tapi lumayan bisa sedikit menghibur ditengah
jalanan yang macet. Setelah kurang lebih 5 jam kami tiba di terminal Pelabuhan
Ratu dan dari sini masih harus menyambung elf ke bayah selama 2 jam perjalanan
dengan ongkos 25.000 setelah sampai bayah sang supir menawari untuk mengantar
ke Desa Sawarna dengan nambah ongkos 15.000 lagi tanpa mikir panjang karena
sudah cape dan merasa tua dijalan “deal bang” anter sampai jembatan gantung. Setelah
sampai, wooow menakjubkan deretan mobil dan bus sudah banyak terparkir di pintu
masuk desa tak sesuai yang saya bayangkan.
Sesampainya di jembatan gantung
kami bergegas mencari penginapan setelah mondar-mandir, nanya-nanya akhirnya
kami dapat juga penginapan di home stay widi. Awalnya sang pemilik menawarkan
100.000 /orang sudah termasuk penginapan dan makan 2x, tapi karena kami
backpackeran dengan budget yang pas-pasan teman saya coba melakukan negosiasi
dengan memasang muka melas # hahhaa,
setelah negosiasi yang cukup alot akhirnya deal diharga 50.000 tanpa makan.
#lumayan bisa ngirit.. hehhe
Jembatan gantung
Semua rasa capek terbayarkan
setelah berkeliling di Desa Sawarna ini, sejauh mata memandang terlihat hamparan
sawah, menikmati pasir putih Pantai Sawarna, Tanjung Layar. Sunggu eksotis,
pemandangan yang ga bisa ditemuin di Jakarta. Puas poto-poto waktunya balik ke
penginapan buat istirahat tp memang tampang melas ini lagi-lagi menolong kami,
yang awalnya 50.000 “ga pake makan” kita ditawarin makan sama ibu widi dengan cuma-cuma
alias gratis... alhamdulillah lumayan bisa hemat biaya.. hehehe ... Udah bersih-bersih
perut pun sudah terisi waktunya istirahat buat ngelanjutin trip esok harinya..
Zzzzz
Tanjung Layar
Pantai Sawarna
Kukuruyuukk.... matahari sudah
muncul waktunya melanjutkan trip ke Gua Lalay dengan berjalan kaki sekitar 2 km
lumayan berasa #sebenernya sih bisa naik ojek tapi lagi-lagi karena budgetnya
terbatas ogut memilih untuk jalan kaki.. :D
ga sia-sia jalan jauh semua terbayarkan dengan keindahan stalaktit dan
stalakmit didalam Gua, sungguh goresan alam yang luar biasa... sudah puas
menelusuri Gua Lalay kami bergegas kepenginapan untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta
tapi lagi-lagi emang rezeki ga kemana sebelum pulang bu widi nawarin makan
siang secara cuma-cuma.. lumayan bisa hemat lagi.. :D
Gua Lalay
Setelah pamitan kamipun pulang
dengan menumpang ojek dr penginapan seharga 25.000 ke simpang ciawi, si taufik
dan sepupuhnya memilih untuk menaiki 1 ojek dengan harapan bisa menghemat
ongkos tapi apesnya ternyata mereka tetep bayarnya “perkepala”. Hahah mending
naek ojeknya satu-satu karena perjalanan dari penginapan ke simpang ciawi cukup
jauh ditambah kondisi jalannya kurang bersahabat lumayan buat pantat sakit..
#ketawa ngakak niat untung jadi buntung.. :D
Keapesan ketiga ternyata mobil
elf dari Bayah ke Pelabuhan Ratu udah ga ada karena sudah kesorean... hadeehhh
terpaksa sambil jalan nyari tumpangan, dengan ketawa-tawa perjalanan kami
nikmati sambil mengingat kata-kata “perkepala” dan nunggu omprengan, akhirnya
ada juga truk kosong yang mau kami tumpangi sampe Pelabuhan Ratu. #lagi-lagi
lumayan hemat ongkos. Hehhe
Tumpangan gratis :D
Keapesan belum selesai sampai
disana masih ada lagi keapesan keempat, sampai di Pelabuhan Ratu bis MGI
jurusan Bogor udah penuh dan ga ada lagi, dengan terpaksa kami naik MGI jurusan
Sukabumi. Berharap itu keapesan terakhir yang kami alami selama trip ini tapi
ternyata masih ada lagi, hadehhhh bis jurusan Sukabumi – Kp. Rambutan juga udah
ga ada karena kemaleman nyampe di Sukabuminya.. hmmm mulai pasrah pada nasib L untungnya
masih ada bis jurusan Lebak Bulus dan mau ga mau suka ga suka kamipun naik bis
itu, hahaha masih ada secerca harapan untuk kembali kerumah. Dan trip kali ini
ditutup dengan canda tawa, senda gurau karena masih teringat kata-kata “Perkepala”..
hahaha see u next trip guys..... J