Jumat, 15 April 2011

Suaka Margasatwa Muara Angke.. Lahan Basah Tersisa di Jakarta



Suaka Margasatwa  Muara Angke (SMMA) adalah sebuah kawasan konservasi di wilayah pesisir utara Jakarta. Secara administratif, kawasan ini termasuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Kawasan yang berdampingan dengan Perumahan Pantai Indah Kapuk ini, hanya dibatasi Kali Angke dengan permukiman nelayan Muara Angke. Walaupun Suaka Margasatwa Muara Angke merupakan Suaka Margasatwa terkecil di Indonesia dengan luas kawasan sekitar 25.02 ha, namun peranannya amatlah penting bagi keberadaan burung, baik burung hutan maupun burung air. Tidak banyak orang Jakarta yang tahu bahwa jakarta masih memiliki kawasan seperti ini, dibenak kebanyakan orang Muara Angke hanya sebagai tempat jual ikan, terkesan kumuh dan jorok, tidak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan Suaka Margasatwa Muara Angke ini.

SMMA merupakan tempat tinggal bagi aneka jenis burung dan berbagai satwa lain yang telah sulit ditemukan di wilayah Jakarta lainnya. Tercatat kurang lebih ada sekitar 91 jenis burung, 28 jenis diantaranya dari jenis-jenis burung air seperti Mandar batu (Gallinula chloropus), Kuntul kecil (Egretta garzetta), Pecuk-ular Asia (Anhinga melanogaster) dan 63 jenis lainnya dari jenis burung hutan diantaranya Burung-madu Sriganti (Nectarinia jugularis), Caladi tilik (Picoides moluccensis), Kipasan belang (Rhipidura javanica), di Suaka Margasatwa Muara Angke juga terdapat salah satu jenis burung Endemik Jawa yaitu Bubut Jawa (Centropus nigrorufus) dengan status terancam punah yang diperkirakan jumlahnya tidak banyak lagi di SMMA bila beruntung jenis burung ini bisa kita jumpai pada waktu pengamatan. Selain jenis-jenis burung di Suaka Margasatwa Muara Angke juga terdapat jenis Primata yaitu Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang terdiri dari beberapa kelompok dengan jumlah yang cukup banyak dan terdapat pula beberapa dari jenis Amphibi dan Reptil yang cukup beragam. Tidak kalah menarik dari jenis faunanya saja di SMMA juga  terdapat beberapa jenis Mangrove, di antaranya adalah jenis bakau (Rhizophora mucronata), api-api (Avicennia spp.), dan pidada (Sonneratia caseolaris).




Masalah yang ada di SMMA salah satunya adalah sampah. Beberapa sampah plastik, bahkan sampai alat-alat yang ada di rumah pun bisa terlihat disini seperti Kursi dan lain sebagainya. Hal ini juga menjadi keprihatinan tersendiri. Lokasinya yang memang berdekatan dengan lokasi pemukiman kumuh nelayan Muara Angke dan bebatasan dengan laut menjadikan lokasi ini kerap menjadi “penampungan” sampah yang berasal dari kawasan Jakarta.


Fasilitas yang tersedia di SMMA terdapat Aula dan jalan kayu ditengah hutan Mangrove kurang lebih sejauh 800 meter. Untuk menuju SMMA, yang termudah adalah dengan mencapai Mega Mall Pluit lebih dulu. Pertokoan ini mudah dicapai dengan berbagai kendaraan umum dari arah Grogol atau Jakarta kota menuju ke arah Muara Karang dan masuk melalui gerbang perumahan PIK (Pantai Indah Kapuk). Namun untuk memasuki Suaka Margasatwa Muara Angke ini haruslah memiliki izin berupa SIMAKSI (surat izin memasuki kawasan konservasi) yang dibuat di BKSDA Jakarta. SALAM LESTARI...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar